Karawang, KompasOtomotif - Pelopor segmen "mobil murah" di Indonesia, Daihatsu dan Toyota, resmi memperkenalkan produk kedua, Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya, langsung di lokasi kelahirannya di pabrik Daihastu di Karawang, Jawa Barat, Selasa (2/8/2016).
Sudah berbulan-bulan rumors kedatangan model MPV terkecil buat kedua merek itu semakin santer terendus media. Sekarang semuanya dibongkar, total investasi yang digelontorkan buat memproduksi Sigra dan Calya sebesar Rp 1,1 triliun di luar penjualan dan purna jual seperti diungkap Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor (ADM) Sudirman MR dalam sambutannya.
Sudirman juga mengonfirmasi produk baru ini masuk di program pemerintah Low Cost Green Car (LCGC) sebagai model kedua setelah Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya yang muncul pada 9 September 2013. Sebelum itu Daihatsu dan Toyota sudah berkolaborasi menghasilkan Daihatsu Xenia/Toyota Avanza dan Daihatsu Terios/Toyota Rush.
Menurut Sudirman, rata-rata penjualan mobil di Indonesia bertumbuh 11,4 persen per tahun. Hal itu menunjukan potensi pertumbuhan pasar domestik yang menjanjikan seiring meningkat perekonomian.
"Melihat potensi dan sejalan dengan program pemerintah. Kami bagian dari Grup Toyota melanjutkan kolaborasi, meningkatkan investasi dan membuka lapangan kerja serta menambah konten lokal," kata Sudirman.
Hiroyuki Fukui Managing Officer Toyota Motor Coporation memaparkan selama 13 tahun terakhir Daihatsu dan Toyota telah menorehkan sejumlah catatan keberhasilan dalam melahirkan produk kolaborasi. Sigra dan Calya diharapkan bisa melanjutkan kesuksesan itu.
Produksi
Sigra dan Calya diproduksi di pabrik Daihatsu di Karawang yang memiliki kapasitas 200.000 unit per tahun yang selama ini melahirkan Agya/Ayla serta sebagian Avanza/Xenia. Produksi Sigra dan Calya berkisar 5.000 unit per bulan.
Sigra dan Calya diklaim memiliki kandungan lokal menakjubkan, 94 persen. Produksinya melibatkan 178 perusahaan pemasok tier 1 dan 890 tier 2 yang total memperkerjakan 600.000 orang.