PROMO DAIHATSU TERBARU
Total Tayangan Halaman
DAIHATSU AYLA
Jokowi-JK Lanjutkan Program Mobil Murah
Rabu, 12 November 2014 19:30 WIB
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Deretan
mobil Daihatsu Ayla yang baru keluar dari tempat produksi di PT Astra
Daihatsu Motor di kawasan industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat,
Senin (3/2/2014). PT Astra Daihatsu Motor memproduksi 2 jenis kendaraan
low cost green car (LCGC) dengan merek Daihatsu Ayla dan Toyota Agya
yang menggunakan komponen lokal mencapai 88 persen. Dua jenis mobil yang
diluncurkan September 2013 tersebut hingga kini telah terjual 41.000
unit. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana
melanjutkan proyek Low Cost Green Car (LCGC) atau yang akrab disebut
mobil murah. Menurut Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
atau yang akrab dipanggil JK, mobil-mobil murah itu tidak harus dijual
di Indonesia, karena tujuannya adalah merebut pasar Asean.
JK mengatakan, Thailand sudah mulai membangun infrastruktur pembuatan mobil murah. Dengan kesepakatan masyarakat Asean yang mulai berlaku tahun depan, bukan tidak mungkin pasar Indonesia diserbu oleh produk Thailand itu pada tahun depan.
"Kalau kita tidak memproduksi di sini, maka orang beli dari Thailand dengan (pajak) nol persen, itu masalahnya. Lebih baik kita merebut pasar daripada kita dimasuki pasar," kata JK, kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014).
Selain itu proyek mobil murah itu juga memungkinkan masyarakat kelas menengah untuk membeli mobil. Mobil murah tersebut juga didesain ramah lingkungan, dan mobil seperti itulah yang dibutuhkan Indonesia ke depannya.
"Menurut saya karena tiga prinsip itu yang dipegang, maka harus dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu JK menjelaskan LCGC adalah kebijakan di pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) - Boediono, yang tidak bisa sertamerta dihentikan oleh Jokowi-JK.
LCGC sempat ditolak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Jokowi berkilah bahwa mobil murah justru akan membuat jumlah kendaraan meningkat, dan memperparah kemacetan di Jakarta. Jokowi menganggap infrastruktur transportasi umum lebih penting untuk diperbaiki, ketimbang memberikan mobil untuk masyarakat menengah.
Menurut JK sekarang Jokowi sudah setuju dengan proyek mobil murah. Kata dia, perubahan sikap Jokowi itu dikarenakan posisinya sekarang yang sudah harus melihat permasalahan lebih luas lagi, karena sudah menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Waktu itu pak Jokowi bicara sebagai Gubernur, pandangannya terbatas Jakarta, sekarang kan memandang seluruh Indonesia secara luas, tentu tidak harus sama lagi pandangan itu," ujarnya.
Saat ditanya soal potensi proyek tersebut dalam memperparah kemacetan ibukota, JK dengan nada bercanda meminta wartawan untuk menanyakan hal itu ke Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok.
Sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meneruskan program LCGC. Menurut Ketua Gaikindo Sudirman M Rusdi, LCGC menopang penjualan kendaraan bermotor secara nasional.
Jika program ini dihapuskan, Sudirman memastikan angka penjualan kendaraan bermotor akan berkurang. Sudirman menilai LCGC yang hemat bahan bakar itu lebih menguntungkan dibandingkan dengan kendaraan lainnya.
Kendaraan LCGC, kata dia, bisa hemat bahan bakar sekitar 20 kilometer/liter. Selain itu, LCGC bebas pajak barang mewah dan menjadi keuntungan bagi pihak konsumen. Hari ini, Gaikindo menemui Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
JK mengatakan, Thailand sudah mulai membangun infrastruktur pembuatan mobil murah. Dengan kesepakatan masyarakat Asean yang mulai berlaku tahun depan, bukan tidak mungkin pasar Indonesia diserbu oleh produk Thailand itu pada tahun depan.
"Kalau kita tidak memproduksi di sini, maka orang beli dari Thailand dengan (pajak) nol persen, itu masalahnya. Lebih baik kita merebut pasar daripada kita dimasuki pasar," kata JK, kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2014).
Selain itu proyek mobil murah itu juga memungkinkan masyarakat kelas menengah untuk membeli mobil. Mobil murah tersebut juga didesain ramah lingkungan, dan mobil seperti itulah yang dibutuhkan Indonesia ke depannya.
"Menurut saya karena tiga prinsip itu yang dipegang, maka harus dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu JK menjelaskan LCGC adalah kebijakan di pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) - Boediono, yang tidak bisa sertamerta dihentikan oleh Jokowi-JK.
LCGC sempat ditolak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Jokowi berkilah bahwa mobil murah justru akan membuat jumlah kendaraan meningkat, dan memperparah kemacetan di Jakarta. Jokowi menganggap infrastruktur transportasi umum lebih penting untuk diperbaiki, ketimbang memberikan mobil untuk masyarakat menengah.
Menurut JK sekarang Jokowi sudah setuju dengan proyek mobil murah. Kata dia, perubahan sikap Jokowi itu dikarenakan posisinya sekarang yang sudah harus melihat permasalahan lebih luas lagi, karena sudah menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
"Waktu itu pak Jokowi bicara sebagai Gubernur, pandangannya terbatas Jakarta, sekarang kan memandang seluruh Indonesia secara luas, tentu tidak harus sama lagi pandangan itu," ujarnya.
Saat ditanya soal potensi proyek tersebut dalam memperparah kemacetan ibukota, JK dengan nada bercanda meminta wartawan untuk menanyakan hal itu ke Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok.
Sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meneruskan program LCGC. Menurut Ketua Gaikindo Sudirman M Rusdi, LCGC menopang penjualan kendaraan bermotor secara nasional.
Jika program ini dihapuskan, Sudirman memastikan angka penjualan kendaraan bermotor akan berkurang. Sudirman menilai LCGC yang hemat bahan bakar itu lebih menguntungkan dibandingkan dengan kendaraan lainnya.
Kendaraan LCGC, kata dia, bisa hemat bahan bakar sekitar 20 kilometer/liter. Selain itu, LCGC bebas pajak barang mewah dan menjadi keuntungan bagi pihak konsumen. Hari ini, Gaikindo menemui Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta.
DAIHATSU AYLA
Giliran Daihatsu Ayla Diekspor untuk Penuhi Jalanan Malaysia
Kamis, 20 Februari 2014 14:59 WIB
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Aktivitas
pengangkutan mobil Toyota Agya yang baru keluar dari tempat produksi
untuk didistribusikan, di pabrik PT Astra Daihatsu Motor di kawasan
industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat, Senin (3/2/2014). PT Astra
Daihatsu Motor memproduksi 2 jenis kendaraan low cost green car (LCGC)
dengan merek Daihatsu Ayla dan Toyota Agya yang menggunakan komponen
lokal mencapai 88 persen. Dua jenis mobil yang diluncurkan September
2013 tersebut hingga kini telah terjual 41.000 unit. KOMPAS/IWAN
SETIYAWAN
Informasi diperoleh
dua sumber internal perusahaan yang mengatakan, bahwa persiapan ekspor
tengah dilakukan untuk memasok kebutuhan Malaysia. "Pembicaraan sedang
dilakukan, kemungkinan besar ekspor akan dilakukan secara CKD (terurai
penuh)," jelas salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya di
Jakarta (19/2/2014).
Ekspor CKD dilakukan karena unit akan dipasarkan menggunakan merek Perodua, sama seperti Sirion. Selain itu, Perodua juga punya basis perakitan kendaraan di Malaysia, sehingga perakitan Ayla akan dilakukan sendiri oleh mereka.
"Pembicaraan baru akan terjadi tanggal 25 Februari mendatang, mereka sepertinya juga siap meluncurkan Ayla di sana. Kemungkinan semester satu tahun ini, kalau bisa cepat mengapa harus diperlambat," tambah sumber lain.
Sukses ekspor LCGC dari Indonesia seolah membuktikan kalau Ayla dan Agya punya standar internasional. Memang awalnya, model ini diciptakan untuk Indonesia, tapi bisa diekspor ke negara lain dengan potensi pasar yang menjanjikan.
Sebelumnya, salah satu media lokal Malaysia mengunduh sosok mirip Toyota Agya atau Daihatsu Ayla warna putih di jantung kota Kuala Lumpur, tepatnya di Jalan Duta. Semua emblem ditutup, seperti sedang melakukan tes jalan.
Ekspor CKD dilakukan karena unit akan dipasarkan menggunakan merek Perodua, sama seperti Sirion. Selain itu, Perodua juga punya basis perakitan kendaraan di Malaysia, sehingga perakitan Ayla akan dilakukan sendiri oleh mereka.
"Pembicaraan baru akan terjadi tanggal 25 Februari mendatang, mereka sepertinya juga siap meluncurkan Ayla di sana. Kemungkinan semester satu tahun ini, kalau bisa cepat mengapa harus diperlambat," tambah sumber lain.
Sukses ekspor LCGC dari Indonesia seolah membuktikan kalau Ayla dan Agya punya standar internasional. Memang awalnya, model ini diciptakan untuk Indonesia, tapi bisa diekspor ke negara lain dengan potensi pasar yang menjanjikan.
Sebelumnya, salah satu media lokal Malaysia mengunduh sosok mirip Toyota Agya atau Daihatsu Ayla warna putih di jantung kota Kuala Lumpur, tepatnya di Jalan Duta. Semua emblem ditutup, seperti sedang melakukan tes jalan.
Langganan:
Postingan (Atom)
HARGA DAIHATSU 2020
- DAIHATSU TERIOS KREDIT ANGSURAN 2,9 JUTA Via BCA
- HARGA DAIHATSU ALL NEW TERIOS 2018 &TOYOTA ALL NEW RUSH
- PAKET KREDIT AYLA D MT ANGSURAN 1 JUTAAN
- DAIHATSU AYLA 2019 | PROMO DAIHATSU AYLA | HARGA DAIHATSU AYLA
- NEW ASTRA DAIHATSU AYLA
- HARGA DAIHATSU new AYLA 2019
- PROMO PAKET KREDIT XENIA X DP TERMURAH SEINDONESIA
- PAKET KREDIT DAIHATSU AYLA DP TERMURAH
- PROMO DAIHATSU NEW AYLA X 1200 CC DP 14 JUTAAN
- HARGA DAIHATSU ALL NEW TERIOS 2018.DAFTAR RESMI HA...
- Harga Daihatsu Great New Xenia 2018
- HARGA DAIHATSU HI MAX 2018
- DAIHATSU XENIA R CUSTOM